Pemerintah Perpanjang Mandatory Check di Bakauheni Hingga 31 Mei
JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Pemerintah memperpanjang pemberlakuan mandatory check di Pelabuhan Bakauheni sampai dengan 31 Mei 2021 untuk mengendalikan mobilitas masyarakat sekaligus menekan laju penularan COVID-19 pada masa arus balik pasca libur Lebaran 2021.
Dilansir dari laman Setkab, Senin (24/5/2021), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menyampaikan alasan pemerintah memperpajang mandatory check di Pelabuhan Bakauheni tersebut.
"Karena yang kembali ke Jakarta baru tercatat 59.967. Sedangkan ketika keluar dari Jawa masuk Sumatera sebelum Lebaran lebih dari 400 ribu orang," kata Airlangga usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (24/05/2021).
Airlangga mengungkapkan, dari hasil mandatory check yang diberlakukan di Pelabuhan Bakauheni, ditemukan sebanyak 532 orang pelaku perjalanan yang hendak menyeberang dari Pulau Sumatra ke Pulau Jawa terkonfirmasi positif Covid-19 atau 0,89 persen dari total 59.967 orang yang diperiksa.
"Sementara, random test Covid-19 dengan RT-Antigen yang dilakukan kepada para pelaku perjalanan dari sejumlah provinsi di Pulau Jawa menuju ke Jakarta di sejumlah titik penyekatan menunjukan sebanyak 1.064 orang reaktif atau 0,6 persen dari total 156.162 orang," kata Airlangga.
Airlangga menyampaikan, dalam kurun waktu 4-5 minggu ke depan pemerintah akan terus memantau potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran.
Berdasarkan data perkembangan kasus secara nasional per tanggal 23 Mei, terjadi sedikit peningkatan kasus aktif menjadi 5,2 persen, tingkat kesembuhan menurun menjadi 92 persen, sementara tingkat kematian berada di angka 2,8 persen.
Meskipun relatif kecil, jelas Airlangga, jumlah kasus harian nasional juga mengalami tren peningkatan yaitu di kisaran 5.000 kasus per hari, setelah sebelumnya berada di kisaran 3.800 – 4.000.
“Kita mesti memonitor 4-5 minggu ke depan. Walaupun dalam satu minggu ini kita juga melihat beberapa kasus ada kenaikan namun masih dalam taraf yang jauh lebih kecil dibandingkan sesudah Lebaran tahun kemarin,” ujarnya.